Minggu, 22 Februari 2015

Pengampunan Dosa - Sekarang atau Kapan-Kapan?


Tanpa pengampunan tidak ada keselamatan. Tanpa pengampunan tidaklah mungkin manusia masuk sorga.Karena Sorga adalah tempat yang suci, tempat yang kudus. Karena Sorga adalah tempatnya Allah, dimana Allah adalah suci atau kudus. Tanpa kesucian tidaklah mungkin manusia melihat Allah. Kesucian diperoleh manusia dengan pengampunan dosa, karena semua manusia pasti pernah berbuat dosa. Pertanyaannya adalah: Kapan seharusnya kita menerima pengampunan dosa? Apakah di dunia ini, selagi kita masih hidup? Ataukah nanti, atau besok di Hari Penghakiman?

Mari kita belajar dari Kitab Suci saja, sumber yang dapat depercaya, Alkitab Firman Allah.


Suatu hari Yesus mengunjungi suatu wilayah bernama Kapernaum. Lalu banyak orang datang. Mereka berkerumun di sana sampai tidak ada lagi tempat. Di pintu pun penuh sesak dengan orang. Lalu Yesus memberitakan injil dari Allah kepada mereka.

Selagi Ia berkotbah, empat orang mengusung seorang lumpuh untuk membawanya kepada Yesus. Tetapi karena orang terlalu banyak, mereka tidak dapat sampai ke dekat-Nya. Jadi, mereka membongkar atap tepat di atas tempat Yesus berada. Setelah itu, mereka menurunkan orang lumpuh itu bersama tikarnya.

Waktu Yesus melihat betapa besar iman mereka, Ia berkata kepada orang lumpuh itu, "Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni."
Beberapa guru agama yang sedang duduk di situ mulai bertanya-tanya di dalam hati, "Berani benar orang ini bicara begitu! Ia menghina Allah. Siapa yang boleh mengampuni dosa, selain Allah sendiri?"

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Lalu Ia berkata, "Mengapa kalian bertanya-tanya begitu di dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah: mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni', atau mengatakan 'Bangunlah, angkat tikarmu dan berjalanlah'? Tetapi sekarang Aku akan membuktikan kepadamu bahwa di atas bumi ini Aku berkuasa mengampuni dosa." Lalu Yesus berkata kepada orang yang lumpuh itu, "Bangunlah, angkat tikarmu dan pulanglah!"

Orang lumpuh itu bangkit dan segera mengambil tikarnya lalu keluar disaksikan oleh mereka semua. Orang-orang itu kagum lalu memuji Allah. Kata mereka, "Belum pernah kita melihat kejadian seperti ini!"

Handai taulan sahabat yang dikasihi Allah. Kisah di atas mengajari kita, bahwa si orang lumpuh menerima pengapunan dosa saat itu juga ketika Yesus bersabda: "Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni." 

Sebagai efek dari pengampunan dosa itu, maka Allah berkenan memberikan kesembuhan melalui Tuhan Yesus Kristus. Kisah di atas kami ambilkan dari Injil Markus Pasal 2 DI SINI.

Belajar dari hal tersebut, maka setiap dosa yang pernah kita lakukan, entahkah itu dosa yang kita sengaja maupun yang tidak disengaja, sebaiknya kita mengusahakan dengan cara apapun, supaya kita benar-benar sudah memperoleh pengampunan dosa dari Allah selagi kita masih hidup di muka bumi. Jangan tunggu Hari Penghakiman, karena pada waktu itu adalah Hari Penentuan. Orang yang sudah menerima pengampunan dosa akan secara ootomatis masuk sorga, tetapi orang yang belum menerima pengampunan dosa akan masuk neraka.

Kitab Taurat nabi besar Musa mengajarkan mengenai Pengampunan Dosa era Perjanjian Lama, yakni ketika Mesias belum datang, sedangkan Kitab Injil mengajarkan Pengampunan Dosa era Mesias. Keduanya akan kami unggah di lain artikel.

Penulis Blog ini mempunyai banyak kesaksian, bagaimana dirinya berinteraksi dengan Tuhan. Di saat-saat jelang Pemilu Legislatif tahun 2009, dia memastikan bahwa semua anggota keluarga yang sudah mempunyai hak-pilih, sudah tercatat sebagai calon pemilih tetap. Lalu dia mendaftarkan anggota2 keluarganya tsb. Sekitar satu minggu kemudian, dia datang lagi men-check itu di Kantor Kelurahan. Tetapi ternyata, masih ada satu anaknya yang belum tercatat juga. Penulis Blog ini lantas marah-marah sambil menunjuk-nunjuk meja dimana seminggu sebelumnya dia sudah mendaftarkan anaknya tersebut. Malam harinya, Penulis Blog ini mengalami sakit batuk-batuk cukup serius, setelah bertahun-tahun tidak pernah sakit. Lalu dia diingatkan Tuhan dalam hatinya, soal marah-marahnya di Kantor Kelurahan tadi siang. Penulis Blog segera menyadari kesalahannya (dosanya) ini, dan bersimpuh meminta ampun kepada Tuhan. Dan tidak terlalu lama, dia segera sembuh dari sakit batuk tersebut tanpa obat. Di hari-hari selanjutnya sampai sekarang, Penulis Blog menerapkan gaya hidup yang berusaha untuk menjauhi dosa-dosa, sekalipun "hanya" marah-marah, bahkan seandainya dia berhak untuk marah. Penulis Blog mengalami dan meyakini, bahwa ketika dirinya mengalami sakit karena berbuat dosa, dan ketika Tuhan mengampuni dosanya itu, maka dia sembuh karena Tuhan. Maka kesembuhan mujizat yang dialami menjadi sebuah pertanda, bahwa Tuhan sudah mengampuni kesalahan-kesalahannya.

Salam sejahtera.

Sumber gambar pertama: https://i.vimeocdn.com/video/373417600_1280x720.jpg
Sumber gambar ke dua : http://audiovie.org/images/GRN800x600/lll6/lll6-16.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar